Atraksi Tatung Singkawang ini hanya ada di Indonesia.Perayaan
Capgomeh yang merupakan penutupan Tahun baru China merupakan perayaan yang
sangat meriah, Kota Singkawang Kalimantan adalah pusat dari Perayaan Capgomeh
yang bersifat Kolosal.
Even ini sangat terkenal baik didalam negeri maupun di
luar Negeri, hal ini dikarenakan ada atraksi Tatung ( Manusia yang dirasuki Dewa2
China), para Tatung ini dalam keadaan trance atau tidak sadar. dan perayaan di
Capgomeh Singkawang ini dihadiri oleh 700 tatung lebih yang datandarsegalapenjuru
nusantara. Karena Tatung adalah peleburan budaya China dengan Budaya Pribumi,
sehingga Para Tatung dari Dayakpun ikut mengikuti perayaan Capgomeh Singkawang
ini.
Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari
masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima
belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti,
masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. Cap Go Meh
melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek
bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal Cap Go Meh
melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek
bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkidan
secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go
= Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung
selama lima belas hari.
Suku Melayu Sambas di Kalimantan Barat, punya unggulan
kuliner pedas yang harus dicicipi para wisatawan. Inilah Bubur Pedas Sambas,
dahulu bubur pedas ini disajikan di kerajaan, dan merupakan cerminan budaya
yang kental di kerajaan Melayu Deli.
Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng
dan kaya akan rempah serta sayuran, tidak heran jika bubur ini dinilai penuh
gizi. Sayuran seperti kangkung, pakis, daun kesum menjadi campuran yang
menyehatkan. Belum lagi paduan gorengan kacang tanah plus ikan teri yang
digoreng kering menambah citarasa.
Selain menjadi salah satu menu andalan di warung milik orang
Melayu, bubur pedas pun mudah ditemui di tempat orang berjualan ta’jil saat
bulan Ramadhan. Bubur Pedas ini memang unik, tanpa membubuhkan sambal, kita
tidak akan merasakan pedas sama sekali, malah cenderung bertekstur gurih dan
segar.
Bubur ini sangat kaya akan gizi. Berbahan dasar beras yang
telah dihaluskan dan disangrai, serta kelapa parut yang telah disangrai, kaldu
daging, berbagai macam sayuran dan rempah-rempah menghasilkan citarasa yang
luar biasa unik. Sangat gurih dan lezat, tentunya lebih enak disantap saat
masih hangat.
Berikut merupakan bumbu dan cara pembuatan bubur pedas
Bahan :
- 250 gr beras, cuci bersih
- 100 gr
kelapa setengah tua, parut
- 2 lembar
daun salam
- 2 batang
serai, memarkan
- 2 cm
lengkuas, memarkan
- 2 liter air
- 150 gr
daging sapi, potong dadu (bila anda ingin menggunakannya)
- 100 gr
wortel, potong dadu 1 cm
- 100 gr ubi
jalar, potong dadu 1 sm
- 5 helai
kacang panjang, potong-potong
- 1 ikat daun
kangkung
- 1 ikat daun
pakis (Miding /Paku dayak)
- 50 g daun
kasum
- Jagung
manis
Bumbu /Rempah yang di
haluskan :
- 3 siung bawang merah
- 1 siung bawang putih
- 1 buah cabai merah
- 2¼ sdt garam
- ¼ sdt merica bubuk
Pelengkap:
- 100 g kacang tanah, goreng.
- 50 g ikan teri, goreng.
- Sambal.
- Kecap
- Cuka
- Lada
- Bawang goreng
Cara Membuat Bubur Pedas
- Sangrai beras,
daun salam, serai, dan lengkuas hingga matang. Ambil rempahdaunnya, angkat.
Tumbuk halus beras sedikit kasar. Sisihka.
- Sangrai kelapa parut
hingga kecoklatan. Tumbuk halus dan sisihkan.
- Didihkan air, rebus
daging hingga matang. Masukkan bumbu halus, aduk rata. Masak hingga harum dan kaldu tinggal 1½
L.
- Masukkan ubi jalar,
wortel, dan kacang panjang hingga setengah matang. Tambahkan beras tumbuk dan
kelapa parut sangrai tumbuk, masak sambil aduk-aduk agar bubur tidak hangus di
bagian bawah.
- Masukkan
kangkung, pakis dan daun kesum, masak hingga matang, angkat. Aduk rata.
Riam Budi, begitu masyarakat menyebutnya, satu diantara
sekian banyak riam yang berada di Kabupaten Bengkayang ini cukup memberikan
kepuasaan tersendiri jika mandi di bawah derasnya air yang turun dari
ketinggian, Berjarak hanya sekitar sembilan kilo meter dari Bengkayang,
terletak di Dusun Riam Pelayo, Kec. Sungai Betung. Airnya yang segar dan jernih
ini serasa menghilangkan kepenatan kita apabila hadir disana. Tingginya air
yang jatuh dari tebing tersebut sekitar lima meter.
Namun keindahan alam Riam Budi tidak didukung
dengan sarana infrastruktur untuk menuju ketempat tersebut. Jalannya separuh
aspal separuhnya lagi pengerasan batu, namun riam ini cocok pula untuk lokasi camping ataupun bagi mereka yang hobi
fotografi sangat cocok untuk Hunting.
Secara teknis tempat ini sangan bagus untuk potensi pariwisata namun sayangnya
belum tergarap dengan maksimal oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkayang.“Potensi alam yang baik, namun tak didukung dengan perhatian
Pemerintah, khususnya Dinas Pariwisata untuk mengembangnya,” kata Endrik, salah seorang pengunjung.
Frans
Wijaya, Kasi Promosi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Bengkayang belum lama ini mengakui kayanya Kabupaten Bengkayang atas potensi
pariwisata. Dia mengakui, pembangunan
pariwisata tersebut belum dilakukan dengan baik karena terbenturnya anggaran
yang besar. “Kita berupaya dengan maksimal mungkin. Kita bergiat untuk
mengembangkan wisata. Hal yang telah nampak bagaimana semakin dikenalnya
kebudayaan nyobeng di sebujit dengan rumah balug sebagai rumah adatnya,” kata
Frans. Perlu diketahui, Kabupaten Bengkayang memiliki destinasi pariwisata yang
ada di Kabupaten Bengkayang sangat lengkap, mulai dari pantai air terjun,
pegunungan hingga kebudayaan.